“Namanya bisnis, kompetisi. Biar bagaimana pun, yang namanya messaging system, media sosial, selalu mengikuti dinamika masyarakat, maunya apa,” kata Rudiantara di Kemenkominfo, Senin malam.
Dia menjelaskan platform media sosial umumnya memperbarui fitur-fitur sesuai dengan kebutuhan masyarakat, misalnya, WhatsApp merespons penyebaran berita palsu dengan memperkenalkan penanda bahwa pesan merupakan hasil meneruskan.
“Bergerak terus fiturnya,” kata Rudiantara tentang media sosial secara umum.
Perusahaan media sosial juga kerap mengakuisisi perusahaan rintisan, sebuah langkah yang cepat dan efektif untuk memperkaya fitur-fitur di platform.
Path, sementara itu, tidak menjawab dinamika masyarakat dalam bermedia sosial karena tidak menghadirkan fitur-fitur baru setelah sekian lama. Akhirnya, masyarakat pun perlahan meninggalkan platform tersebut.
Path memberikan pemberitahuan mengenai rencana penutupan mereka mulai 17 September, lalu per 1 Oktober 2018 pengguna tidak bisa lagi memperbarui aplikasi baik melalui iTunes dan Google Play.
18 Oktober, layanan Path akan dihentikan, kemudian 15 November layanan pelanggan yang berkaitan dengan Path akan ditutup.
Path mengizinkan penggunanya untuk mengunduh data mereka melalui fitur backup di path. Caranya, kunjungi situs path.com dan pilih Settings.
Baca juga: Layanan Path akan ditutup tahun ini
Baca juga: Dikabarkan tutup, Path masih bisa digunakan
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Path ditutup, Menkominfo: itu kompetisi"
Post a Comment