Asosiasi ini didirikan oleh Qwords, CBNCloud, BiznetGio, Masterweb Network, Infinys, IDwebhost dan Rumahweb yang sudah menjangkau lebih dari 50 persen pangsa pasar di Indonesia, baik itu dari jumlah nama domain atau pelanggan.
Baca juga: Komputasi awan infrastruktur utama revolusi industri 4.0
"Kami ingin membangun kompetisi sehat dengan cara bersama-sama mengembangkan ekosistem," kata Rendy Maulana Akbar, Ketua Umum ACHI di Jakarta, Rabu.
Lewat asosiasi ini, diharapkan konten digital dalam negeri semakin meningkat dan konsumen juga semakin terlindungi.
Organisasi nirlaba yang resmi berdiri di Yogyakarta pada 10 Februari 2017 itu menargetkan 500 anggota pada 2019.
Baca juga: Perusahaan Indonesia terus didorong lakukan transformasi digital
"Ada banyak manfaat jadi anggota, seperti perlindungan, berbagi ilmu dan training serta riset bersama."
Dengan masuknya pemain-pemain besar dari luar Indonesia kelak, para perusahaan lokal bakal ditantang untuk mencari ceruk pasar yang sudah pasti bisa dimenangkan.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Monalisa
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hadapi persaingan global, pelaku industri komputasi awan dirikan asosiasi"
Post a Comment