Komunitas Pajappa Bangkeng kirim relawan ke pelosok sambut Ramadhan

Makassar (ANTARA) - Komunitas Pajappa Bangkeng menyambut bulan suci Ramadhan 1440 Hijriyah dengan mengirim relawan mengajar ke pelosok.

"Ramadhan bukan hanya berbagi makanan, namun berbagi ilmu pengetahuan juga bagian dari cara memperoleh keutamaan di bulan suci ini," ungkap Ketua Pajappa Bangkeng, Kukuh Teguh di Makassar, Sabtu.

Komunitas Pajappa Bangkeng merupakan salah satu komunitas yang digawangi anak muda-mudi di Sulawesi Selatan yang beranggota sekitar 200 orang sejak berdiri pada 29 Maret 2017.

Para relawan Pajappa Bangkeng dijadwalkan akan berangkat ke lokasi di Madrasah Ibtidaiyah (MI), Guppi Mammeso, Desa Bissoloro, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa pada 16-19 Mei mendatang.

Untuk mencapai lokasi, kata Teguh, butuh waktu 40 menit menggunakan kendaraan roda dua. Setelah itu dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar satu setengah jam ke sekolah tersebut.

"Alhamdulillah ini sudah masuk sekolah binaan yang ke tiga. Para relawan akan tinggal di sana selama tiga sampai empat hari, ini cara kami menyambut Ramadhan, berbagi ilmu pengetahuan kepada pelajar di MI Guppi Mammeso," katanya.

Mengajar di pelosok bagi komunitas ini dipercaya mampu meningkatkan kepedulian para relawan saat melihat kondisi pelajar di sana, sebab masih banyak pelajar kelas satu sampai enam yang masih belum bisa berhitung karena serba kekurangan.

Prinsip tersebut diaplikasikan bagi pelajar di pelosok yang kekurangan pengajar dan fasilitas. Oleh karena itu, setiap bulan, komunitas Pajappa Bangkeng mengirim relawan dengan mengajarkan mata pelajaran seperti bahasa Indonesia dengan mengenal huruf, mengeja, dan membaca.

"Untuk pelajaran matematika kita ajar mengenal angka, menulis angka dan berhitung. Kita juga ada kelas kreatif dan kelas agama," ucapnya.

Program lainnya ialah Trip and Camping Day selama tiga bulan serta program Menginspirasi Negeri yang dilaksanakan setahun sekali.

Sampai saat ini, relawan yang tergabung di komunitas Pajappa Bangkeng masih terbilang sedikit yakni 15-20 orang.

"Banyak relawan yang setelah pemberangkatan tidak betah. Kalau pun dipaksa, jangan sampai itu merusak nama komunitas dan hubungan antar relawan," ucapnya.

Let's block ads! (Why?)