"Kami rencanakan pada 2020 taman tersebut sudah bisa difungsikan sebagai salah satu destinasi wisata berbasis alam di Kabupaten Bangka Barat," kata Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan Unit I Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Rambat Menduyung Ardianeka di Mentok, Sabtu.
Berbagai langkah untuk merealisasikan pembangunan taman bumi sudah dilakukan, bahkan pemerintah desa dan warga sekitar sangat mendukung upaya tersebut karena diyakini perkembangan sektor wisata berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan warga.
Dalam beberapa bulan terakhir, petugas KPHP Rambat Menduyung telah melakukan beberapa kerja sama dengan sejumlah pihak untuk melihat dan menganalisa keanekaragaman hayati di Bukit Penyabung.
"Sosialisasi, temu wicara dan mengajak kerja sama dengan pemerintah desa dan warga di sekitar lokasi juga sudah kami lakukan agar nantinya mereka yang bertanggung jawab operasional sehari-hari," katanya.
Di bukit yang menjadi penyangga kehidupan sebagian besar warga Pelangas tersebut rencananya dibangun kebun binatang mini yang berisi satwa lokal.
Beberapa jenis tanaman keras dan buah lokal yang saat ini sudah mulai langka juga sudah mulai ditanam di beberapa lokasi di Bukit Penyabung untuk menjaga agar tidak punah, antara lain tanaman kepayang, kulan, tampui, mali, dan bernai.
"Kami berharap taman bumi tersebut nantinya bisa menjadi salah satu destinasi andalan dan ikon Kabupaten Bangka Barat," katanya.
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Budi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dishut Babel akan bangun "geological park" Bukit Penyabung"
Post a Comment