Search

Diaspora Indonesia terima penghargaan di kongres jalan sedunia

London (ANTARA) -
Diasporan Indonesia yang menjabat sebagai Direktur Teknik AECOM Nottingham UK, Dr Iswandaru Widyatmoko CEng FCIHT FIAT memenangkan penghargaan award untuk “Desain dan Konstruksi Jalan” dalam PIARC World Road Congress (WRC), kongres jalan internasional yang berlangsung di Abu Dhabi National Exhibition Centre (ADNEC) dari 6 sampai 10 Oktober 2019.
Dr Iswandaru Widyatmoko, kepada Antara London, Kamis mengatakan dalam kongres yang berlangsung setiap 4 tahun ini, diikuti oleh perwakilan dari kementerian transportasi dan delegasi dari 135 negara di dunia. Dikatakan dalam kongres ini hadir 42 Menteri Transportasi dan sebanyak 5000 delegasi.
“Terus terang ini kejutan. Saya malah nggak tahu kalau makalah saya masuk kompetisi. Bahkan ternyata kompetisi nya ada dua, yang dilakukan secara parallel yakni tingkat nasional di UK dan tingkat international/dunia,” ujar Dr Iswandaru Widyatmoko.
Diakuinya ia baru diberitahu lewat surat resmi yang dikirimkan via email dan untuk award ini ia mendapat tiket gratis pp UK-Abu Dhabi, pembebasan biaya pendaftaran kongres dan penginapan di hotel Aloft Marriott Bonvoy selama acara berlangsung. “Alhamdulillah dinikmati saja,” ujar istri Bety Navitasari yang menetap lama di kota Nottingham.
Sayangnya dari Indonesia Menteri berhalangan, namun mengirimkan perwakilannya. Katanya ada 24 orang rombongan delegasi dari Indonesia termasuk Dirjen Bina Marga Sugiyartanto dan President Indonesia Road Development Association Taufik Widjojono beserta Hermanto Dardak.
Dalam kesempatan itu Dr Iswandaru Widyatmoko diminta untuk mempresentasikan makalah tersebut ke para peserta di salah satu sesi teknik.
Dikatakannya dari ratusan makalah yang masuk, sekitar 130 makalah dari 48 negara terseleksi untuk dikompetisikan berdasarkan delapan kategori pada acara ini.
Makalah saya yang memenangkan PIARC Award di kategori “Road design and construction”, berjudul: Peluang dan tantangan implementasi otomatisasi pada pekerjaan konstruksi jalan di Inggris (Opportunities and Challenges with Automation in Road Construction and Condition Monitoring in England), ujarnya.
Ia pun mendeskripsi singkat dari makalahnya bahwa sektor pembangunan jalan di Inggris menghadapi lompatan teknologi, terutama yang terkait dengan pemeriksaan kualitas pekerjaan jalan dan pengujian. Metode lama, penanganan manual yang terkait dengan pemeriksaan/pengujian dan pengumpulan data lapangan, dokumentasi, birokrasi yang secara biasa terjadi di proyek pekerjaan konstruksi, dapat menurunkan efisiensi, menaikkan resiko kesehatan dan keselamatan pekerja, yang mengurangi produktivitas kerja dan akhirnya menggerus keuntungan.
Sebaliknya, digitalisasi telah menjadi norma baru dalam industri seperti manufaktur, keuangan dan perdagangan, di mana prinsip “Industri 4,0” yang lebih ramping prosesnya sering banyak diadopsi. Dalam menanggapi trend baru ini, industri konstruksi jalan mulai mengadopsi penemuan terbaru dalam penggunaan digital teknologi dan kolaborasi pada perkerjaan konstruksi.
Pendekatan baru ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat produktivitas, kualitas dan keselamatan kerja di industri konstruksi, serta mengurangi dampak terhadap lingkungan. Sebuah konsep baru yang disebut "Konstruksi 4,0" kemudian diperkenalkan untuk melaksanakan pendekatan ini.
Komponen kunci dari "Konstruksi 4,0" yang dikaitkan dengan otomatisasi cerdas, prediksi akurat, pertukaran data real-time, eksekusi 4D, akan membantu pengawas pekerjaan di lapangan untuk berkomunikasi langsung dengan kantor. Makalah ini menyajikan temuan dari penelitian kolaboratif antara Highways England (Agen Eksekutif Kementrian Perhubungan Inggris), Asosiasi Produk Mineral, Eurobitume UK dan AECOM, melaporkan pengalaman yang terkumpul sampai saat ini saat mengimplementasikan prinsip “Konstruksi 4,0” pada beberapa pekerjaan konstruksi jalan di Inggris.
Mulai dari pemasangan sensor pemantau kualitas pekerjaan jalan, pengumpulan data yang terpusat di platform internet sampai penggunaannya di pavement management system (PMS) dan Building Information Modelling (BIM).
Menurut Dr Iswandaru Widyatmoko, untuk tingkat nasional, papernya juga menerima penghargaan. Bulan September lalu, ia pun diundang ke gedung parlemen Westminster untuk menerima award tingkat UK. Sertifikat Penghargaan WRA UK tentang Desain dan Konstruksi Jalan dari Baroness Vere of Norbiton (Wakil Parlemen Sekretaris Negara di Departemen Transportasi).
Para pemenang penghargaan internasional dari berbagai kategori PIARC adalah: Safety of road users and workers - Alberto Mendoza (Meksiko), Young Professionals - Anne de Bortoli (Prancis), Best Innovation - Adriana Martínez/Juan José Cepriá (Spanyol), Developing countries - Robert Geddes (Zimbabwe) / Presley Chilonda (Zambia) / Tamba Amara (Sierra Leone), Sustainable development –Martin Lafrance (Kanada-Québec), Sustainable development –Marie Colin / Fabien Palhol (Prancis).
Untuk Road design and construction -  Dr Iswandaru Widyatmoko (UK) dan Road maintenance and operation - Eloy Parra Melgar (Meksiko).

Baca juga: Kedatangan ilmuwan diaspora bukan menggurui tapi berkolaborasi
Baca juga: Diaspora bahasakan manajemen talenta sebagai "Kopassus Ilmuwan"
Baca juga: KBRI London - IIPC dan Diaspora gelar sarasehan investasi

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Maria D Andriana
COPYRIGHT © ANTARA 2019

Let's block ads! (Why?)

from ANTARA News - Berita Terkini kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2OBTUH2

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Diaspora Indonesia terima penghargaan di kongres jalan sedunia"

Post a Comment

Powered by Blogger.