Komitmen tersebut sebagai bentuk dukungan dan keseriusan Gubernur dalam mendukung serta mensukseskan revolusi mental yang menjadi gerakan sekaligus agenda prioritas nasional, kata Penjabat Sekda Kalteng, Fahrizal Fitri saat membuka pendidikan dan latihan (diklat) Revolusi Mental bagi Pejabat Eselon III setingkat Asministrator di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalteng, Palangka Raya, Senin.
"Langkah yang dilakukan untuk mewujudkan komitmen tersebut, maka Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemprov Kalteng terus berupaya meningkatkan pengetahuan dan sikap serta keterampilan ASN agar dapat menjadi pelopor revolusi mental," tambahnya.
Menurutnya dalam tulisan Presiden Joko Widodo di salah satu media, pada 10 Mei 2014, reformasi yang telah bergulir bukan membawa kebahagiaan, sebaliknya membuat masyarakat bertambah resah.
Reformasi yang dijalankan baru sebatas melakukan perombakan bersifat institusional, dan belum menyentuh paradigma, pola pikir, ataupun budaya politik dalam rangka pembangunan bangsa (nation Building).
Selain itu, Indonesia dihadapkan pada tiga masalah pokok yakni, merosotnya kewibawaan melewahnya sendi-sendi perekonomian nasional, serta merebaknya intoleransi dan krisis kepribadian bangsa.
"Untuk itu, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa salah satu cara mengatasi masalah-masalah utama tersebut adalah melalui Revolusi Mental. Gubernur Kalteng mendukung dan berkomitmen terlibat mewujudkan revolusi mental Presiden Joko Widodo," jelas Fahrizal.
Menurut dia, apabila para ASN Kalteng sudah terinternalisasi nilai-nilai revolusi mental, maka diharapkan akan tercipta perubahan dalam sistem manajemen pemerintahan, sekaligus agen perubahan untuk mempercepat reformasi birokrasi.
Perubahan tersebut pun membuat ASN dapat berperan dan bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pelayanan publik prima, serta terwujudnya Kalteng Berkah (bermartabat, elok, religius, kuat, amanah, harmonis).
"Jadi, saya mewakili Gubernur Kalteng mengajak kepada seluruh peserta Diklat Revolusi Mental yang sedang dilaksanakan, agar diikuti secara serius dan sungguh-sungguh. Kegiatan ini relatif singkat, hanya lima hari," demikian Fahrizal. (KR-JWM).
Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Jaka Sugiyanta
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "ASN Kalteng harus jadi pelopor revolusi mental"
Post a Comment