"Banyak sekali potensi yang dimiliki Shandong sehingga perlu adanya perluasan kerja sama," kata Wakil Dubes RI Listyowati kepada Antaranews di kantor Kementerian Luar Negeri China di Beijing, Kamis.
Sejauh ini Provinsi Shandong yang berlokasi di pesisir timur daratan China itu masih menjalin kerja sama program provinsi kembar dengan Provinsi Jawa Timur.
Selain itu, Kota Qingdao yang merupakan kota pelabuhan di Teluk Shandong juga bekerja sama dengan Kota Manado, Sulawesi Utara.
"Baru dua itu yang bekerja sama dengan kita. Padahal masih banyak potensi lain," ujarnya seusai menghadiri undangan resmi dari Menteri Luar Negeri sekaligus penasihat pemerintah China, Wang Yi.
Menurut Listyowati, Shandong memiliki sejumlah kesamaan dengan daerah-daerah di Indonesia, terutama potensi maritimnya yang sangat besar.
"Dalam forum ini, kami ingin membuka berbagai kesempatan di Shandong kepada dunia. Sektor industri di Shandong telah menghasilkan pendapatan 2 triliun dolar AS," kata Wang Yi dalam mempromosikan potensi Provinsi Shandong kepada para diplomat dan wartawan asing di Beijing itu.
Jinan sebagai Ibu Kota Provinsi Shandong dapat ditempuh hanya dalam waktu dua jam dari Beijing dengan menggunakan kereta cepat.
Selain dikenal sebagai salah satu industri maritim terbesar di China, di Shandong juga terdapat sejumlah pabrik perangkat elektronik untuk kebutuhan sehari-hari, pabrik kereta api, pabrik otomotif, industri teknologi informasi dan komunikasi, dan pertanian.
Baca juga: China perbanyak impor komponen elektronik dari Indonesia
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Indonesia ingin perluasan kerja sama dengan Shandong"
Post a Comment