"Ini masih sikap pribadi saya bukan sikap resmi partai. Kalau PKS (Partai Keadilan Sejehtera) itu tegak lurus dengan pimpinan di pusat," kata Ahmad Suyanto kepada Antara di Surabaya, Senin.
Menurut dia, kiprah dari Sigit Sosiantomo selaku anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS serta Ketua DPP PKS Wilayah Jati Jaya (Jatim-JatengJogja) dan Azrul Ananda yang merupakan mantan CEO dari Grup Jawa Pos atau Jawa Pos News Network (JPNN) yang sekarang Presiden Klub Persebaya, tidak diragukan lagi.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya ini menjelaskan Sigit Sosiantomo merupakan arsitek alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang memiliki mazab atau aliran yang sama dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yakni pembangunan perkotaan.
"Ilmu yang dikuasai Pak Sigit itu arsitek, sama dengan Bu Risma. Beliau asli Surabaya yang selama ini selalu memantau perkembangan pembangunan di Surabaya," katanya.
Bahkan, lanjut dia, tidak jarang kebijakan wali kota mendapat dukungan Sigit, seperti halnya rencana penerapan angkutan massal cepat (AMC) berupa trem yang hingga kini belum terealisasi karena terkendala anggaran dari pusat.
"Pak Sigit ini di komisi V yang membidangi masalah PU (pekerjaan umum). Sebetulnya ingin bertemu langsung dengan Risma, hanya saja belum ada waktu yang tepat. Beliau ingin memberikan masukan terkait pembangunan kota serta trem sebagai lokomotif kemajuan," katanya.
Sedangkan sosok Azrur Ananda dinilai tepat menjadi Cawali Surabaya karena anak muda yang menjadi penggerak ekonomi kota. Ia bisa memanfaatkan bonus demografi dengan memanfaatkan anak-anak muda kreatif.
"Ini kombinasi orang yang bermazab spasial dengan orang bermazab material terkait produktivitas ekonomi. Tapi saya tidak tau, kalau seandainya nanti Azrul mau apa tidak diusung cawali," katanya.
Dua sosok tersebut bisa dikatakan merupakan cawali dari unsur internal PKS yang diwakili Sigit Sosiantomo dan Azrur Ananda dari eksternal PKS. Suyanto mengatakan PKS merupakan partai terbuka agresif dan suka kemajuan.
"Jika ada sosok yang potensial, kami tidak mempertimbangkan saja, tapi berupaya mendorong ke pusat," katanya.
Saat ditanya apakah nanti akan ada penjaringan cawali, Suyanto belum mengetahuinya karena waktunya masih lama dan juga tentu menunggu instruksi dari DPP PKS. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan akan ada penjaringan pada Pilkada Surabaya 2020.
Diketahui DPD PKS Surabaya pernah melakukan penjaringan cawali dan cawawali Surabaya pada Pilkada Surabaya 2010, namun pada Pilkada 2015, PKS memilih tidak melakukan penjaringan cawali dan cawawali.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ketua DPD PKS: Sigit-Azrul layak cawali Surabaya"
Post a Comment