Kepala Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Agam Muhammad Lutfi Ar di Lubukbasung, Selasa, mengatakan longsoran tanah itu menyebabkan arus lalu lintas Lubukbasung menuju Bukittinggi dilakukan sistem buka tutup. "Kendaraan roda dua dan empat dilakukan sistem buka tutup yang dipandu oleh masyarakat sekitar," katanya.
Untuk membuang material tanah longsor, dikerahkan anggota satgas dan tim reaksi cepat BPBD setempat untuk membersihkan material longsor dengan masyarakat setempat.
Selain itu, melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR) Provinsi Sumbar agar DPUPR Sumbar mengerahkan alat berat untuk menyingkirkan material longsoran itu.
"Saat ini alat berat sedang dalam perjalanan dan pembersihan material longsor itu segera dilakukan agar arus lalu lintas kembali lancar," katanya.
Ia mengakui ruas jalan provinsi di sepanjang Kecamatan Ampekkoto itu merupakan daerah rawan longsor saat curah hujan tinggi karena berada di pinggir perbukitan yang memiliki kondisi tanah labil.
Pihaknya mengimbau pengendara untuk meningkatkan kewaspadaan saat melewati daerah tersebut saat curah hujan tinggi agar tidak menjadi korban bencana alam.
"Jangan melanjutkan perjalanan saat curah hujan tinggi melanda daerah itu," katanya.
Ia menambahkan selama Desember 2018 sebanyak enam tanah longsor terjadi di daerah itu yang menimbun ruas jalan nasional menghubungkan Bukittinggi-Pasaman, tepatnya di Kecamatan Palupuh.
Selain itu, ruas jalan provinsi menghubungkan Lubukbasung-Bukittinggi, tepatnya di Kecamatan Ampekkoto, ruas jalan kabupaten di Kecamatan Sungaipua dan Matur. "Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu," katanya.
Baca juga: Material longsoran timbun jalan Agam-Bukittinggi Sumbar
Baca juga: Jalan Bukittinggi-Pasaman terganggu material longsor
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jalan Agam-Bukittinggi tertimbun longsor"
Post a Comment