"Anak-anak harus dilatih agar menguasai teknologi informasi," kata Muhadjir saat mengunjungi Sekolah Indonesia Riyadh di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu.
Terkait dengan laporan pihak sekolah tentang keterbatasan ruang kelas, Muhadjir mengatakan kemungkinan tidak bisa segera diselesaikan. Karena itu, dia meminta pihak sekolah untuk membuat proposal.
Muhadjir meminta Sekolah Indonesia Riyadh berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh untuk mencoba mencari alternatif tempat untuk disewa.
"Saya meminta para guru tetap bersemangat, tetapi jangan sampai standar-standar yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak dipenuhi," katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Indonesia Riyadh Abdulloh Syifa mengatakan ada satu kelas yang terpaksa belajar di salah satu ruangan di ruang bawah tanah, meskipun hal itu melanggar aturan yang ditetapkan Kerajaan Arab Saudi.
"Namun, kami tetap semangat memberikan layanan pendidikan terbaik bagi anak-anak Indonesia yang ada di Riyadh," katanya.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan para guru di Sekolah Indonesia Riyadh adalah para pelayan pendidikan anak-anak Indonesia.
"Bila Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud adalah pelayan dua kota suci umat Islam, para guru adalah pelayan pendidikan anak-anak Indonesia," katanya.
Sekolah Indonesia Riyadh memiliki 283 murid mulai dari taman kanak-kanak hingga kelas XII yang dilayani 26 guru dan tenaga pendidik. ***4*** (T.D018)
Baca juga: Mendikbud minta murid Sekolah Indonesia Riyadh diajarkan Indonesia Raya tiga stanza
Baca juga: Mendikbud temui pelajar Indonesia di Riyadh
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Andi Jauhary
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mendikbud janjikan komputer untuk Sekolah Indonesia Riyadh"
Post a Comment