"Untuk target 2019, kita tidak terlalu agresif. Target 10 persen kenaikan lending-nya. Prediksi Gaikindo, penjualan kendaraan di 2019 relatively sama dengan 2018," ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Senin.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang tahun lalu penjualan mobil tumbuh 6,9 persen atau total sebanyak 1,1 juta unit.
Sepanjang 2018, MTF telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp26,9 triliun atau naik 21,6 persen dibandingkan 2017 sebesar Rp22,2 triliun.
Dari total pembiayaan tahun lalu, penyaluran pembiayaan masih fokus ke segmen ritel yaitu sebesar 73,2 persen, sedangkan sisanya 23,7 persen untuk segmen korporasi, dan 3,6 persen untuk pembiayaan segmen multiguna dan lain-lain.
"Tahun ini, kami targetkan lending sekitar Rp29 triliun," kata Arya.
Ia menuturkan, pada tahun ini pihaknya akan mendorong pertumbuhan pembiayaan multiguna karena basis pelanggannya cukup besar, sehingga potensi pembiayaan multiguna ini juga dinilai akan cukup tinggi.
"Untuk itu, kita sudah lakukan beberapa perbaikan terkait penyaluran pembiayaan multiguna. Di samping organisasi dan jaringan, kita juga lakukan percepatan. Maksimal satu hari kita bisa berikan approval untuk yang memenuhi ketentuan dan syarat," ujar Arya.
Untuk target laba bersih tahun ini, MTF menargetkan kenaikan laba bersih sebesar 12 persen atau meningkat menjadi Rp451,7 miliar dari tahun lalu Rp403,3 miliar.
Sepanjang tahun lalu, laba bersih MTF tumbuh 15,2 persen dibandingkan laba pada 2017 yang mencapai Rp350,2 miliar.
Baca juga: Mandiri Tunas bukukan laba bersih 2018 Rp403,3 miliar
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mandiri Tunas Finance akan tidak agresif salurkan pembiayaan tahun ini"
Post a Comment