Menurut data dari Opta yang dilansir Skysports, Foxes lebih banyak membuat peluang dibandingkan tim tuan rumah dengan 20 tembakan selama pertandingan tersebut.
Namun, Leicester hanya bisa mencetak satu gol oleh penyerang andalan mereka Jamie Vardy pada menit ke-76.
"Bila saja kami menemukan ketajaman di gawang lawan, kami bisa menang, jadi itu sulit. Hasil ini mengecewakan dan lagi-lagi kami tidak senang. Kami seharusnya bisa menang dengan banyak peluang yang diciptakan," kata Puel dalam konferensi pers pascapertandingan.
"Kami membuat banyak pergerakan bagus, tetapi tidak diimbangi dengan penyelesaian bagus. Kami memiliki semua peluang untuk memenangkan pertandingan ini, tetapi kami tidak bisa menyelesaikannya."
"Banyaknya peluang membuat perasaan saya campur aduk karena kami menunjukkan kualitas yang baik, tetapi saya sangat sedih dengan seluruh peluang yang kami miliki," tambahnya.
Harry Maguire dan Harvey Barnes sama-sama membuang peluang bagus sebelum Davinson Sanchez mencetak gol pembuka bagi Spurs pada menit ke-33.
Leicester memiliki peluang sempurna untuk menyamakan kedudukan dari titik penalti setelah bek Spurs Jan Vertonghen menjatuhkan James Maddison pada menit ke-60, tetapi tendangan Vardy masih bisa diselamatkan oleh Hugo Lloris.
Baca juga: Tottenham libas Leicester 3-1, jaga peluang dalam perburuan gelar
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pelatih Leicester keluhkan ketajaman timnya saat dikalahkan Spurs"
Post a Comment