Sekertaris PMI Cianjur, Heri Hidayat di Cianjur Kamis, mengatakan tingkat pendonor di Cianjur masih sangat rendah selama bulan puasa, imbauan Plt Bupati Cianjur agar Aparatur Sipil Negara (ASN) di setiap instansi melakukan donor darah belum optimal.
"Baru dua instansi yang memang menjalankan, RSUD Sayang dan BPBD, selebihnya belum ada agenda donor darah. Sehingga kami kewalahan selama bulan puasa karena stok minim," katanya.
Ia menjelaskan, kebutuhan darah per bulannya untuk Cianjur mencapai 1.500 orang pendonor, sehingga per hari rata-rata harus ada 50 orang yang melakukan donor darah, namun selama puasa per hari hanya ada 5 sampai 7 orang pendonor yang datang.
"Saat ini tercatat golongan darah yang kurang adalah untuk Gololongan A dan AB yang stoknya di bawah 20 labu, sedangkan untuk stok darah trombosit masih terbatas," katanya.
Akibatnya untuk kebutuhan rutin per bulan tidak cukup, terlebih ketika terjadi peningkatan kebutuhan terutama pada musim mudik lebaran yang tidak dapat diprediksi serta untuk mengantisipasi kemungkinan kecelakaan.
"Sebagian besar orang tidak mendonor saat Ramadhan karena takut batal puasa ataupun takut tidak kuat dalam menjalankan ibadah puasa. Padahal banyak manfaat dari mendonor dan waktunya disesuaikan, termasuk setelah berbuka puasa," katanya.
Untuk menutupi kebutuhan tersebut, PMI Cianjur akan berkoordinasi dengan daerah lain untuk meminta bantuan penambahan stok darah sekitar 100 labu darah untuk menghadapi momentum mudik.
"Stok darah di Bandung cukup banyak karena kesadaran pendonor tetap tinggi meskipun bulan puasa. Harapan kami Cianjur dapat mencontoh, agar kebutuhan darah dapat ditutupi dari pendonor yang ada," katanya.
Baca juga: Pasokan darah PMI DKI Jakarta turun drastis selama Ramadhan
Baca juga: PMI siapkan voucher belanja untuk pendonor di PRJ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PMI minta tambahan stok darah ke Bandung"
Post a Comment