
"Kami juga terus berupaya mendorong penurunan defisit neraca transaksi berjalan ke target 2,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) tahun ini," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Pada 2018, defisit transaksi berjalan diperkirakan mencapai tiga persen dari PDB.
Meski, kembali mempertahankan suku bunga acuan, BI masih mempertahankan posisi kebijakan yang antisipatif terutama terkait dinamika perekonomian global.
Perry mengatakan sikap Bank Sentral AS The Federal Reserve yang mulai melunak seperti terungkap pada Rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC) per akhir 2018 turut mempengaruhi posisi kebijakan suku bunga Bank Indonesia.
Kenaikan suku bunga The Federal Reserve diperkirakan hanya dilakukan dua kali dari perkiraan sebelumnya sebanyak tiga kali.
Baca juga: Ekonom perkirakan tekanan BI naikkan suku bunga berkurang
Baca juga: BI pertahankan bunga acuan enam persen Desember 2018
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BI pertahankan bunga acuan enam persen"
Post a Comment