"Saat kami bertemu dengan Bapak Gubernur sebelum pemilu, Pemerintah Provinsi Bali berjanji akan memberikan penghargaan bagi desa-desa di masing-masing kabupaten yang memiliki partisipasi tertinggi," kata Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan, saat memberikan keterangan kepada awak media di Denpasar, Jumat.
Menurut Lidartawan, bentuk penghargaan yang dijanjikan Koster untuk desa-desa dengan tingkat partisipasi pemilih yang tertinggi di tiap kabupaten/kota adalah berupa program yang disesuaikan dengan keunggulan masing-masing desa.
Berdasarkan data yang dihimpun KPU Bali, Desa Ulian di Kabupaten Bangli mencatat rekor partisipasi pemilih yang tertinggi dan sempurna yakni 100 persen, atau dengan kata lain semua pemilih yang terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT) hingga daftar pemilih khusus (DPK) telah hadir ke TPS pada 17 April lalu.
"Desa Ulian ini pada Pilkada Bali 2018 juga tingkat partisipasi pemilihnya tertinggi dari seluruh desa di Bali," ucapnya didampingi anggota KPU Bali Divisi Sosialisasi Gede John Darmawan itu.
Sementara untuk desa-desa di delapan kabupaten/kota lainnya dengan tingkat partisipasi tertinggi yakni Desa Penatih Dangin Puri, Kota Denpasar, dengan partisipasi 87,53 persen; Desa Tumbak Bayuh (96,88 persen) di Kabupaten Badung; Desa Batannyuh (99,35 persen) di Kabupaten Tabanan; Desa Asah Duren (88,53 persen) di Kabupaten Jembrana, Desa Banjarbali (98,71 persen) di Kabupaten Buleleng; Desa Buanagiri (94,55 persen) di Kabupaten Karangasem; Desa Pejukutan (99,04 persen) di Kabupaten Klungkung dan terakhir Desa Kerta (98,63 persen) di Kabupaten Gianyar.
Sedangkan untuk partisipasi pemilih di tingkat kabupaten/kota di Bali yang tertinggi diraih Kabupaten Gianyar (89,49 persen), kemudian posisi kedua Kabupaten Tabanan (88,16 persen) dan posisi ketiga Kabupaten Bangli (86,64 persen). Untuk enam kabupaten/kota lainnya yakni Jembrana (80,17 persen), Badung (86,16 persen), Klungkung (82,33 persen), Karangasem (78,50 persen), Buleleng (73,91 persen), dan Kota Denpasar (78,79 persen).
Sementara itu, untuk partisipasi pemilih di Provinsi Bali yakni 81,84 persen dan pencapaian tersebut sudah di atas target yang ditetapkan secara nasional sebesar 77,5 persen.
Pihaknya mengharapkan dalam pelaksanaan pilkada serentak pada 2020, angka partisipasi pemilih bisa bertahan seperti Pemilu 2019. "Dengan demikian, nanti legitimasi dari pemerintah kabupaten/kota dan pemimpinnya itu sama dengan hasil pemilu sekarang," ujar mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli.
Di sisi lain, Lidartawan mengatakan dalam proses Pemilu 2019, penyelenggara pemilu sudah mampu menunjukkan kepada saksi maupun masyarakat bahwa sudah benar-benar transparan dan terbuka.
"Kami yang dianggap mempolakan sesuatu yang salah oleh salah satu saksi pada saat rekap di tingkat provinsi, kami sudah buktikan bahwa jajaran penyelenggara kita tidak ada yang aneh-aneh," ucapnya.
Meskipun sesungguhnya KPU Bali saat itu tidak harus membuka kotak suara, tetapi demi menunjukkan dan membuktikan penyelenggara pemilu tidak ada yang aneh-aneh sehingga saat itu memohon rekomendasi Bawaslu Bali untuk membuka kotak suara.
Lidartawan pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Bali, penyelenggara pemilu, TNI dan Polri serta pihak-pihak terkait lainnya sehingga penyelenggaraan Pemilu 2019 di berjalan dengan lancar, aman dan damai.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Bagikan Berita Ini
0 Response to "KPU tagih janji koster soal penghargaan desa partisipasi tertinggi"
Post a Comment