Dengan pembaruan kesepakatan ini, Indonesia dapat melakukan pertukaran mata uang (swap) rupiah dengan dolar AS dan atau Yen Jepang, dari yang sebelumnya hanya dolar AS, kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pernyataan tertulis diterima di Nusa Dua, Bali, Senin.
Pembaruan perjanjian tersebut diteken di tengah rangkaian pelaksaan pertemuan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-World Bank).
Perry Warjiyo menjelaskan kerja sama ini mencerminkan penguatan kerja sama keuangan bilateral antara Indonesia dan Jepang.
Dia meyakini kerja sama ini akan berkontribusi positif terhadap upaya menjaga stabilitas di pasar keuangan dan mendorong penggunaan mata uang lokal kedua negara di Asia dalam jangka menengah serta mendorong perdagangan antara Indonesia dan Jepang.
"Selanjutnya, (kerja sama ini dapat) mendorong pertumbuhan ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Jepang," ujar Perry.
BI sebelumnya juga meneken kerja sama traksasi pertukaran nilai mata uang dalam bentuk swap dan repo senilai 10 miliar dolar AS dengan Singapura di Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018.
Selain dengan Jepang dan Singapura, BI juga memiliki sejumlah kerja sama pertukaran mata uang dengan negara lain seperti Australia, China, dan Korea Selatan.
Selain itu, Indonesia juga memiliki kesepakatan pertukaran mata uang secara multilateral bersama sejumlah negara ASEAN, ditambah China, Hong Kong, Jepang, dan Korea Selatan dalam bentuk kesepakatan Inisiatif Chiang Mai.
Baca juga: Indonesia Bersuara Lantang Untuk Kurangi Dampak Ketidakpastian Ekonomi Global
Baca juga: RI-Singapura sepakati skema fasilitas Swap 10 miliar dolar
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Indonesia-Jepang perbarui pertukaran mata uang senilai 22,76 miliar dolar"
Post a Comment