
"Koordinasi dengan pemangku kepentingan itu berkaitan dengan ketersediaan tempat pengungsian yang layak bagi para korban, memastikan lokasi bencana, berapa banyak korban yang terdampak, serta bantuan mendesak yang diperlukan para korban," katanya di Manado, Sabtu.
Tak hanya itu, BPBD yang ada di kabupaten kota juga diminta terus sigap jika terjadi bencana, serta memberikan bantuan sesuai prosedur standar yang ada.
"Semua pihak diharapkan terus membangun koordinasi agar bantuan dapat tersalurkan dengan baik," katanya.
Sekda menginformasikan kepada masyarakat bahwa saat ini terus dibuka posko penanggulangan bencana yang ada di Kantor Gubernur Sulut dan posko kesehatan Dinas Kesehatan provinsi itu.
Sementara itu, BPBD Sulut telah membuka posko pengungsi di wilayah kota Manado serta telah memasang tenda pengungsi di Mesjid Al Munawarah, Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting.
Di sisi lain, Pemprov Sulut kembali menyalurkan bantuan langsung kepada masyarakat berupa makanan, minuman dan berbagai kebutuhan mendesak yang diperlukan para korban bencana yang dimotori kepala perangkat daerah.
Bantuan disalurkan di sejumlah wilayah yang berdampak bencana seperti di Bailang, Mahawu, Karangria, Sario, Tuminting, Kampung Ternate, Tanjung, ketang baru, Paal 2, Taas, Molas, Ranotana Weru.
"Bantuan ini terus diberikan karena rasa kemanusiaan yang tinggi dan sebagai bentuk perhatian bagi sesama," demikian Edwin Silangen.
Baca juga: BPBD: 16 orang tewas akibat banjir di Sulut
Baca juga: Banjir-longsor terjang sejumlah kawasan di Kota Manado-Sulut
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Andi Jauhary
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Koordinasi BPBD dibutuhkan untuk tanggulangi pascabanjir dan longsor Manado"
Post a Comment