Search

PDIP rekomendasikan batalkan remisi pembunuh wartawan


Jakarta (ANTARA Newsa) - PDI Perjuangan merekomendasikan kepada Pemerintah untuk membatalkan pemberian remisi kepada I Nyoman Susrama, terpidana otak pelaku pembunuhan wartawan AA Gde Bagus Narendra Prabangsa di Bali.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan hal itu melalui pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu. Nyoman Susrama yang terbukti sebagai otak pelaku pembunuhan wartawan Radar Bali itu divonis hukuman seumur hidup. Namun, Pemerintah kemudian memberikan remisi dan mengubahnya menjdi hukuman 20 tahun penjara berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 174 tahun 1999 tentang Remisi.

"Pemberian remisi ini harus ditinjau ulang dan dicabut. PDI Perjuangan merekomendasikan pembatalan remisi tersebut, dan kami yakin pemerintahan Presiden Jokowi akan membatalkan remisi tersebut," kata Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Menurut Hasto, Indonesia adalah negara demokrasi. Demokrasi yang sehat salah satu indikasinya adalah kebebasan pers. "Karena itu, Indonesia harus bebas dari intimidasi, dan kekerasan terhadap insan pers," kata Hasto.

Pada kesempatan tersebut, Hasto juga mengucapkan, selamat Hari Pers Nasional yang diperingati setiap tanggal 9 Februari.  Hari Pers Nasional tahun 2019 diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur.

Menurut dia,  pers memiliki sejarah panjang dan ikut terlibat pada perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1945 dari penjajahan dan penindasan. "Karenanya, penuh penghormatan terhadap demokrasi, Keadilam, dan kemanusiaan," kata Hasto.

Hasto menambahkan, pada perjuangan pembebasan Irian Barat, melalui diplomasinya internasional di Amerika Serikat, Presiden Soekarno menegaskan bahwa pers melahirkan kekuatan terang peradaban. 

"Saat itu Bung Karno mengutip pernyataan Mark Twain, bahwa di dunia ini ada dua kekuatan yang bisa memberikan terang. Pertama adalah Matahari sebagai ciptaan Allah SWT, dan kedua adalah pers," katanya.

Karena itulah, kata Hasto, pers tidak hanya menjadi pilar keempat demokrasi, tapi juga penjaga peradaban demokrasi dan sekaligus penjaga kemanusiaan itu sendiri.

Dirgahayu Pers Indonesia."Kobarkan terus semangat juang, perkuat jalan demokrasi kerakyatan, keadilan, dan kemanusiaan, perkuat kedaulatan, dan kebebasan pers Indonesia," katanya.

Baca juga: PDI Perjuangan minta pemerintah batalkan remisi Susrama
Baca juga: Presiden Jokowi terima Medali Kemerdekaan Pers
Baca juga: Ketua DPD RI terima Warta Bakti Utama

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2019

Let's block ads! (Why?)

from ANTARA News - Berita Terkini kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2E0Xm8z

Bagikan Berita Ini

0 Response to "PDIP rekomendasikan batalkan remisi pembunuh wartawan"

Post a Comment

Powered by Blogger.